Wisata Gunung Bromo Tengger Semeru

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rafting Pekalen di Probolinggo, Bisa Sampai 7 Jam

Rafting Pekalen Probolinggo tak hanya punya Gunung Bromo atau Air Terjun Madakaripura. Di sana juga ada tempat rafting yang seru dan menegangkan. Siap-siap, Anda bisa saja mendayung sampai 7 jam untuk mengarungi sungai yang membelah hutan rimba!

Rafting Probolinggo bisa jadi salah satu kegiatan seru di akhir pekan setelah bergelut dengan aktivitas kantor yang melelahkan. Adrenalin pun akan terpacu ketika dayung berlomba melawan tanjakan arus curam.

Salah satu tempat rafting yang seru adalah di Kecamatan Gending, Probolinggo, Jatim. Di sana terdapat sungai yang memang dijadikan arena rafting bagi wisatawan. Jaraknya dari Surabaya hanya sekitar 3 jam. Biaya raftingnya hanya sekitar Rp 190 ribu dan sudah ada welcome drink, makan siang, pemandu wisata, dan asuransi.

Untuk mencapai meeting point, kita harus menempuh perjalanan kaki kurang lebih 2 km. Setelah itu, kegiatan rafting pun dimulai!

Air sungainya sangat dingin, terasa kontras dengan teriknya matahari. Arusnya yang curam, membuat kami semua harus menjaga keseimbangan. Adrenalin pun langsung terpacu

Kami membelah hutan rimba dan melewati lereng-lereng gua. Saat itulah, terdengar suara-suara kelelawar yang mungkin saja jumlahnya angat banyak. Jalur paling atas rafting ini dapat ditempuh selama 2 jam saja.

Cukup puas rasanya, karena setelah itu kami mendapat menu makan siang untuk mengisi perut yang keroncongan. Selain itu, pemandangan hutan hijau, persawahan, dan penduduk yang ramah membuat hati ini lebih tenang.

Jika yang mau lebih menantang, datanglah pada bulan April atau Mei. Debit air yang menyambungkan jalur atas dan jalur bawah sangat kencang. Bayangkan, jika Anda mau melewati dua jalur ini harus mendayung selama 7 jam. Berani?